Implementasi Kebijakan Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Pada Desa Pasirjengkol Kabupaten Karawang
Abstract
Rehabilitasi rumah Tidak Layak Huni ini merupakan program yang ditujukan untuk keluarga miskin karena alasan ekonomi tidak mampu memenuhi kebutuhan papan dan menempati rumah yang tidak layak huni berdasarkan kriteria tertentu yang alokasinya ditetapkan dengan keputusan pemerintah setempat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi program RUTILAHU di Desa Pasirjengkol, dengan menggunakan teori dari Merilee S. Grindle. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang objektif. Hasil dari penelitian ini bahwa program RUTILAHU di Desa Pasirjengkol belum mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah desa, dikarenakan pembangunan RUTILAHU belum sepenuhnya merata, sesuai dengan rekapitulasi pembangunan RUTILAHU di Desa Pasirjengkol dimana pada tahun 2021-2022 baru sebanyak 17 unit rumah yang berhasil diperbaiki.
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).